The Next Chapter

merupakan curahan hati, filosophi, dan pemikiran ku...

Minggu, 17 Mei 2009

neng quw

seneng banget akhirnya bisa jadi ma dy. sempet ga percaya,tapi it's reall bro...
setelah sekian lama menyimpan rasa, akhirnya kuungkap juga...

walu baru jalan hampir 2 bulan..
nd dy wanita terindah dalam hidupku..
nd eko harap dy jd yang terakhir dalam hidupku....
eko jg harap eko bs jd seorang pria bukan cow bwat dy...

luv u neng........

wo ai shang le ni (klu kata dy mah.hehe...)

Jumat, 06 Februari 2009

ga percaya bisa ngomong kayak begitu...

kalau di ibaratkan apa yang eko nyatakan ke dia itu seperti gunung merapi yang akan mengeluarkan laharnya. Mungkin karena dah terlalu lama disimpen dan dipendam..

kata-kata yang belum pernah eko ucapkan kepada lawan jenis, walaupun itupun kepada mantan-mantan eko secara langsung dan blak-blakan....

kata-kata itu keluar begitu saja seperti air sungai yang mengalir, walau sedikit tersendat-sendat...

tapi malam itu belum sampe pada kalimat terakhir yang menyatakan sebuah pertanyaan karena ada satu dan lain hal....

masih bingung ngebaca pikiran dia, ga ngerti...
pa karena dia belajar kejiwaan ya?

expresi mukanya yang senyum2 kecil (bikin dia tambah lucu aja) itu saat eko nyatakan persaan eko malah bikin tambah bingung......

sepertinya dia ingin denger eko cerita sampe beres (karena malam itu eko nyatakan dengan sebuah cerita) baru dia akan unjuk bicara...

2 lagu udah eko "dedicate" di facebook buat dia, lebih dari 3 cerita di blog ini eko buat untuk dia, tapi tindakan dan perbuatan eko yang membuktikan pernyataan eko malam itu belum dibuktikan...

tapi hal itu yang sangat sulit,ntah kenapa...
apa karena dia seoang putri buat eko....
tapi harus eko tunjukin kepada dia...

eko pengen jadi seseorang yang lebih dari teman dan sahabat buat dia...

Jumat, 12 Desember 2008

2 processor 2 sensor




(PS)2

2 processors, 2 sensors

Tuhan pencipta makhluknya Yang Maha Adil, dengan segala kelebihan dan kekurangan makhluk ciptaan-Nya semua diciptakan dengan kondisi yang adil. Keadilan Tuhan sering kali terlihat tidak adil di mata manusia modern yang lebih mementingkan urusan dunawi daripada urusan surgawi.

Ada pernyataan yang mengatakan jika kita akan beribadah maka beribadahlah segera dengan khusyuk seperti kita akan mati besok, tapi jika kita akan bekerja maka bekerjalah dengan sungguh-sungguh seperti kita akan hidup selamanya. Tapi manusia masih sering memilih untuk focus pada satu hal sehingga manusia modern lebih memilih mencari harat sehingga sering bermain “sikut-sikutan” demi mencari sesuap nasi, tak peduli lagi halal atau tidak. Atau dengan golongan yang focus pada ibadahnya sehingga lupa akan perkembangan jaman sehingga sering tercipta golongan yang radikal yang tidak bisa bertoleransi dan mengingatkan dengan cara yang sopan sehingga terjadilah aliran-aliran sesat sampai serangan teroris yang mengatakan aksi mereka untuk menegakkan ajaran suatu agama.

2 processors, 2 sensors merupakan bentuk keadilan tuhan saat menciptakan manusia. 2 processors, 2 sensors ini juga yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain. Tapi manusia lebih sering memakai 1 processor, 2 sensors sehingga terjadi ketidak seimbangan dalam hidup manusia.

(S)2

2 sensors

Eko teringat perkataan dosen eko yang juga dosen pembibing pertama eko. Beliau berkata bahwa dalam satu kali proses pengeringan akan terjadi dua buah macam energi panas, yaitu energi panas yang sensible dan yang laten. Dimana yang sensible ini merupakan energi yang dibutuhkan untuk memanaskan BHP (Bahan Hasil Pertanian). Indikator dari energi ini adalah perubahan suhu yang terjadi baik dalam ruangan pengeringan ataupun panas yang terserap oleh bahan. Energi panas ini dapat diukur dengan persamaan


Energi panas laten merupakan energi yang dapat merubah fase dari BHP yang dikeringkan. Energi panas laten ini tidak dapat diindikatorkan dengan perubahan suhu pada BHP, tapi dengan panas ini dapat mengubah kanduangan air dalam bahan yang mempunyai fase cair menjadi fase gas sehingga air dalam BHP dapat keluar akibat perbedaan tekanan uap air (relative humidity) antara udara panas yang dialirkan pada BHP dengan tekanan uap air (Rh) pada BHP sendiri. Proses ini berlangsung hingga terjadi keseimbangan Rh antara uadara pengering dengan kadar air dalam BHP. Lambang dari proses tersebut adalah hfg(Atau konstanta sudatu BHP yang dapat berubah dari air (fluid) menjadi gas (gases)) Energi panas laten ini dapat dihitung dengan persamaan:

Dalam diri manusia mempunyai 2 sensor yaitu yang sensible dan yang laten. Sekarang ini manusia lebih sering bilang bahwa sensor dalam diri manusia itu hanya yang sensible atau sering disebut dengan panca indra, jika tidak percaya dapat dicek dibuku-buku IPA dari SD hingga SMA pada bagian yang membahas panca indra. Tapi tidak pernah ada sekalipun dari buku-buku tersebut menyebutkan sensor yang laten padahal sensor inilah yang penting bagi hidup manusia yang dapat merubah manusia menjadi baik atau jahat tanpa sepengetahuan manusia itu sendiri dan sering kali menjadi pengendalai dari sensor yang sensible. Sensor laten ini memang tidak dapat diatur oleh manusia tapi dapat dikendalikan dengan iman. Sensor laten ini berupa salah satu bagian dari hati manusia. Eko sendiri masih tidak tahu dibagian mana sensor itu terletak. Dalam masa modern sensor ini disebut dengan “perasaan”, banyak manusia yang mengungkapkan perasaannya pada sesuatu hal tanpa mengetahui bahwa yang mereka ungkapan itu merupakan hasil proses dari processor 1 bukan dari processor 2. Daripada itu hasilnya terjadi perceraian, perselingkuhan, ingkar akan janji untuk tidak korupsi dalam suatu institusi, kriminalitas, KDRT, dan masih banyak lagi.

(P)2

2 processors

Setelah mengetahui sensor apa saja yang dimiliki manusia maka perlu diketahuik juga sebenarnya ada dua buah processor atau dua buah pengolah data dalam diri manusia. Tapi kembali lagi ke dalam buku-buku IPA yang mengatakan bahwa otak manusia adalah perangkat untuk mengolah data-data yang didapat dari sensor-sensor panca indra atau perangkat yang dapat memberi perintah sesuai keinginan tubuh manusia tersebut kepada seluruh bagian tubuh manusia itu sendiri. Tapi tidak pernah membahas sebenarnya ada satu lagi perangkat yang manjadi pusat berfikir pada diri manusia yaitu hati, tepatnya dekat dengan sensor yang laten dan pada salah satu bagian didalam hati manusia.

Processor 2 ini yang sering diabaikan oleh manusia dalam mengambil keputusan, sehingga menjadikan sensor laten tidak berfungsi. Kondisi dan tuntutan lingkungan dimana manusia berada yang menuntut kerasionalan pada setiap urusan membuat processor 2 dan sensor laten tidak bekerja dan terlupakan sehingga fungsi kerjanya digantikan oleh processor 1 (otak) dan sensor sensible.

Seperti yang eko tangkap dari seorang trainer ESQ bahwa dalam lingkaran pemodelan yang diciptakan oleh Ari Ginanjar bahwa pusat dari segala pikiran pengolahan data adalah ada dalam lingkaran jiwa atau dalam bahasa inggrisnya disebut dengan Soul, bukannya otak atau pikiran yang dalam bahasa inggris disebut dengan Mind. Pemikiran itu ada pada lingkaran yang kedua dan jiwa itu ada pada lingkaran terdalam sedangkan yang terluar adalah tubuh kita atau sensor sensible. Mungkin ada pertanyaan di lingkaran mana sensor laten ini berada. Sensor laten ini berada disetiap lingkaran tersebut.Karena sensor ini tidak dapat diindikatorkan dengan sesuatu yang nyata tapi hanya dapat dirasakan dan sensor laten akan diolah oleh processor 2 yang kemudian hasilnya akan mempengaruhi hasil dari pengolahan data pada processor 1. Data tersebut didapat dari sensor sensible.

Seperti yang dikatakan oleh dosen pembibing eko jika suatu pekerjaan tidak dilakukan dengan hati maka pekerjaan tersebut tidak akan maksimal seperti contohnya penulisan tugas akhir, banyak mahasiswa yang mengerjakannya tidak dengan hati tapi hanya dengan pikiran bahwa tugas tersebut adalah beban yang diberikan oleh institusi pendidikan tertentu. Maka dari pada itu banyak kesalahan ketik, ketidak sinambungan antara isi dengan topic yang diajukan, banyak hal yang tidak diketahui oleh mahasiswa sehingga saat bimbingan atau sidang “dibantai” (“dibantai” adalah istilah yang sangat menyeramkan bagi mahasiswa tingkat akhir di Fakultasku), dan yang paling parah adalah copy-paste serta dibumbuhi sedikit editing dari skripsi yang sudah ada.

Jika manusia bisa mengkombinasikan proses 2 processors, 2 sensors maka segala bentuk kriminalitas dalam bentuk apapun akan hilang dan dunia akan damai walaupun hidup dalam keheterogenan. Tapi keharmonisan ini tidak pernah akan bisa dicapai oleh manusia bisa tapi manusia biasa akan berusaha mengkombinasikannya dengan ilmu-ilmu yang mereka dapatkan baik dari bangku sekolah ataupun saat manusia merenungi hidup mereka. Keharmonisan dalam mengkombinasikan 2 processors, 2 sensors hanya orang-orang pilihan Tuhan,jika dalam islam disebut dengan Rosul dan Nabi atau diagama-agama lainnya yang dianggap sebagai wakli Tuhan mereka yang diturunkan ke dunia yang fana ini.

Senin, 24 November 2008

teori hidup

mungkin terlalu dini buat eko nentuin rumusan dari teori hidup.

menurut pengamatan eko dari tingkah laku orang-orang yang secara langsung berinteraksi
dengan eko atau dengan linkungannya, maka dapat eko ambil kesimpulan bahwa hidup
merupakan fungsi dari kerelatifan, keelastisan, dan kemungkinan dimana fungsi itulah yang menjelaskan cara otak kita 
bekerja.  atau dalam persamaan matematisnya dapat ditulis

Hidup = f(R,E,P)

Dimana R adalah relativitas yang menandakan hidup itu merupakan suatu kondisi yang dapat dipandang dari sudat pandang yang berbeda dalam satu kali pandang, karena seseorang mempunyai tolak ukur berbeda dari sebuah pandangan, E adalah elastisitas dimana variabel ini berhubungan 
dengan waktu atau cara seseorang itu menilai waktu itu sendiri, P adalah probabilitas dimana setiap jengkal 
kehidupan akan berkaitan dengan kemungkinan yang tidak bisa 
diselesaikan walupun dengan persamaan matematis yang super kompleks sekalipun.
persamaan diatas didasarkan pada pemikiran rasional manusia. sesuai dengan teori
3 detiknya ibang yang baru merasakan keterbebasannya

Rumus tersebut tidaklah sempurna karena dalam pengoperasian sel-sel otak manusia akan ada satu faktor lagi yang disebut dengan p atau pengganggu yang sering disebut sebagai pikiran bawah sadar manusia. sedangkan p ini merupakan 
sebuah fungsi yang tak berhingga, sehingga untuk menyerhanakannya 
p ini dapat dihilangkan,bukannya manusia selalu mengarahkan segala sesuatu yang nyata dan rasional?. tapi untuk urusan tertentu p ini wajib di masukan, misalnya untuk urusan iman, cinta,
dan emosi sehingga dapat ditulis dengan

Hidup = f(R,E,P) + p

Sesungguhnya manusia hidup dalam ketidak pastian dan selalu mencari kepastian, tapi semakin mencari kepastian itu manusia akan semakin tidak pasti. banyak orang yang mencari kepastian harta tapi semakin mencari mereka semakin tidak pasti tentang harta dan timbulah istilah
korupsi. Atau dengan mencari keimanan yang esa, semakin banyak mencari keimanan maka tak sedikit yang mengarah ketidak pastian dan imbas dari pencarian itu adalah timbulnya aliran sesat sampai tragedi bom di Bali. Terlebih 
lagi dengan mencari kepastian cinta yang membuat para 
pencari menjadi gila bahkan tega memutilasi objek yang dijadikan 
pencarian akan cintanya.

Hidup dapat diartikan ketidak pastian, pencarian, dan kematian. Tentunya anda bertanya mangapa hidup dapat diartikan kematian karena hidup akan mematikan faktor p yang hakekatnya pemberian tuhan yang paling berharga pada manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya.

silahkan beri komentar terhadap pemikiran eko ini dan sanggah bila perlu....

Jumat, 31 Oktober 2008

Pendidikan

Ini bukan provokasi...
Ini bukan sebuah doktrin...
Tapi sebuah ungkapan...




Pendidikan...
dibuat untuk kami....
Tapi kami bukan budak pendidikan...
walau kami sadar pendidikan itu penting...
karena membantu kami membangun kerangka pikiran kami,
untuk masa depan kami...

Tapi kami bukan budak dari kerangka-kerangka itu...
kerangka yang membatasi kreatifitas kami...
kerangka yang membuat kami tak berfikir dengan hati kami...
tapi dengan teori-teori sampah itu...

Tapi kami budak dari mimpi-mimpi kami,
yang tiap harinya kami dipecuti oleh cambuk impian...
untuk menggapai mimpi kami...




buat apa seseorang belajar filsafat, sastra atau apalah itu
jika  nanti saat orang itu kembali ke kenyataan dan ia berkata
"aku asing dan sepi disini..."
(dikutip dari WS rendra, Seonggok jagung dikamar)




Mimpi adalah kunci..
untuk kita menaklukan dunia...
(Nidji, Ost. laskar pelangi)
bukan pendidikan dan gelarnya...
karena itu semua bisa dibeli dengan uang..
tapi mimpi tak akan pernah bisa dibeli dengan uang...

hmmm....

mungkin ini yang masih jadi kebingungan eko coz lumpur yang eko lempar belum bener2 bikin noda di dinding. sebelum tambah bingung tentang lumpur dan dinding mari kita bahas dulu. lumpur dan dinding itu adalah analogi yang eko dalam PDKT sama cewe.telat sih taunya tapi biarlah...

jadi awalnya eko dapet istilah itu dari bukunya andrea hinata yang judulnya sang pemimpi (klu ga salah). jadi katanya klu deketin cew itu ibarat lumpur yang kita lempar ke tembok dan cewe itu ada dibalik tembok.walau ga berasa tapi bakal 
ada bekasnya dan bekasnya itu yang bakal bikin kenangan. mungkin suatu saat nanti (judul dari lagu barunya inclusio) bakal jadi titik awal cewe itu luluh.

tapi tau ga?, lumpur yang eko lempar blum juga ngebekas, atau belum nyampe ke tembokya.sedih ya...
tapi kalu diteliti lagi yang salah eko. karena usaha eko blum maksimal.alasan kalsik,dyanya sibuk dan eko juga sibuk dikejar-kejar dosen disuruh ngumpulin draft. pengen dya tau,eh dy dah tau kok, tapi waktu itu alesan klasik itu muncul katanya sibuk trus untuk kedua kalinya eko nanya katanya dya ga nyaman pengen eko jadi temen aza.ya, eko terima tapi perasaan ga bisa bohong.pengen cari yang baru tapi tetep aza balik lagi.dy susah dilupain gtoh. sekarang eko lagi pengen dya nyaman sama eko tapi itu dy alesan klasik muncul, SIBUK.

hmmm.... bingung juga yasudlah.yang penting eko tetep berusaha dengan sebaik-baiknya dan sekuat-kuatnya.semoga kali ini dy mau nerima....

Minggu, 26 Oktober 2008

RUU Pornografi dan Pornoaksi II

ini sambungan dari tulisan RUU Pornografi dan Pornoaksi yang pertama. Eko cukup kaget juga ketika adapasal yang intinya meng-ilegal-kan barang pribadi yang mengandung unsur -unsur tersbut. Sungguh hal yang dapat mengundang tindaka anarkis golongan tertentu dan bakal 
membuat perpecahan bangsa. Menurut eko kalo emang itu barang pribadi dan bukan konsumsi 
umum seharusnya dibolehkan, asal yang memilikinya berkategori dewasa. 

pada RUU tersevut seharusnya diatur undang-undang yang menyatakan anak dibawah umur tidak boleh memiliki dan mengakses situs2 porno. Sebenarnya gampang untuk mengatasi masalah itu tapi harus ada kerja sama antara pihak pengusaha warnet, orang tua, dan pemerintah. Pengusaha warnet harus lebih selektif dalam melihat pelanggannya.Orang tua harus mengawasi penggunaan internet dirumah. dan pemerintah harus membuat database yang dapat menyesuaikan nomor KTP dan tanggal lahir pengguna internet agar yang belum dewasa dan belum memiliki KTP tidak bisa mengakses situs porno.

bukannya yang sudah dewasa bukannya sudah susah untuk dirubah dan sudah tahu sanksi2 agama yang mereka peluk tuk tindakan mereka dan mereka juga sudah menanggung sendiri dosa2nya kan?.jadi selamtkan yang masih bersih (maksudnya anak2) jangan pengen nyelametin yang udah kotor (maksudnya yang dewasa pengkonsumsi pornografi dan pornoaksi) toh nantinya mereka yang udah kotor bakal sadar. seperti yang pemadam kebakaran matiin api di lokasi kebakaran, mereka menyemprot daerah yang belum terbakar agar tidak ikut terbakar baru memadamkan yang terbakarnya.